Pages

Kamis, 09 Februari 2012

anak yatim


Sayangilah Anak Yatim


“Barang siapa mencintai anak yatim, akan didekatkan dengan Rosulullah di surga. Maka cintailah anak yatim, dengan mencintai anak yatim berarti kita mencintai Rosulullah SAW”
Jika anda mengeluhkan hati anda yang keras, maka menyantuni anak yatim merupakan sarana yang bisa merubah kerasnya hati menjadi lunak. Ia adalah obat yang diwasiatkan oleh Rasulullah sebagiaman yang ungkapkan Abu Darda’ ra.. “Ada seorang laki-laki yang datang kepada Rasulullah seraya mengeluh atas kekerasan hatinya. Rasulullah bertanya kepadanya, Apakah kengkau ingin hatimu menjadi lunak dan segala kebutuhanmu terpenuhi? Kasihilah anak yatim, usaplah mukanya, dan berilah makan dari makananmu, niscaya hatimu menjadi lunak dan kebutuhanmu terpenuhi.” HR Thabrani, Targhib, Al Albaniy : 254]
Ingatlah baha mengasihi anak yatim merupakan sarana yang dapat menjadikan hati ini lunak dan segala kebutuhan terpenuhi. Sebab, orang yang mengasihi anak yatim, ia memosisikan dirinya sebagai ayah. Seorang ayah, secara naluriyah memiliki karakter sayang dan mengasihi anak-anaknya. Adapun orang yang mengasihi anak yatim memiki satu sifat lain, yaitu mengasihi anak yang bukan anak kandungnya. Barang siapa keadaannya seperti itu maka dihatinya terhimpun sarana-sarana yang bisa melembutkan hatinya, sekalipun sebelumya merupakan hati yang keras. Tidak diragukan lagi ini merupakan obat yang mujarab. Anda tidak akan pernah mendapati orang yang menyantuni anak yatim, kecuali pasti memiliki hati yang pengasih. Kebalikannya, anda tidak akan menjumpai seorangpun yang tidak mengasihi anak yatim, kecuali ia memiliki hati yang keras dan berakhlak buruk.
Manfaat lain dalam menyayangi anak yatim juga dapat kita lihat dari sabda Rasulullah yang beliau sampaikan kepada seorang yang bertanya kepada beliau: Bahwa meyantuni anak yatim merupakan sarana terpenuhimya kebutuhan dan terwujudnya apa yang dicari. Sesungguhnya, orang yang berbuat kebaikan kepada anak orang lain adalah orang yang telah memasukkan rasa gembira dihati mereka. Tidak diragukan lagi, Alloh pasti tidak akan menyia-nyiakannya, karena Allah Maha Pengasih dan Mencintai semua orang yang memilih rasa kasih dalam hatinya. Rasulullah bersabda: Orang yang memiliki rasah kasih, ia akan dikasihi oleh Dzat yang Maha Pengasih. Kasihilah orang-orang yang ada di muka bumi, niscanya mereka yang ada dilangit akan mengasihi kalian.” [HR. Abu dawud, Tirmidzi dan lain-lain. As silsilatu shohihah : 925].

Kasihilah anak yatim, niscaya Allah akan memperbaiki urusan dunia dan akhiratmu.
Berbuat baik dan mengasihi pada anak yatim dapat kita lakukan dengan ragam dan beraneka cara, di antaranya:
  1. Memberinya makan dan pakaian, serta menanggung kebutuhan-kebutuhan pokoknya.
  2. Mengusap kepalanya serta menunjukkan kasih sayang kepadanya. Hal ini akan berpengaruh besar terhadap psikologis anak yatim. Setiap kali Ibnu Umar ra melihat anak yatim, beliau selalu mengusap kepalanya dan meyodorkan sesuatu kepadanya.
  3. Membiayai sekolahnya, dengan menanggung beban biaya yang ia butuhkan selama masa pendidikan.
  4. Mendidiknya dengan penuh keikhlasan.
  5. Jika ia melakukan perbuatan yang mengharuskan diberi hukuman, maka bersikap lemah-lembut dalam mendidiknya.
  6. Bertakwa kepada Allah dalam mengelola harta anak yatim, jika anak yatim itu mempunyai harta kekayaan. Jangan sampai hartanya di habiskan karena menginginkan agar anak yatim itu kelak tidak meminta hartanya kembali. Sebaliknya, hartanya harus di jaga, sehinga ketika ia telah dewasa, harta tersebut dikembalikan kepadanya.
  7. Mengembangkan harta anak yatim dan bersikap ikhlas saat mengelolahnya.
 Inilah beberapa gambaran tentang cara berbuat baik kepada anak yatim. Berbuat baik kepada anak yatim tidak hanya diperintahkan kepada orang-orang tertentu, akan tetapi setiap muslim diperintahkan untuk melakukannya sebagaimana ia diperintahkan untuk melaksanakan semua amal kebajikan. Jika Allah mengetahui ketulusan niat seorang hamba untuk melakukan kebaikan, tentu Dia akan memberi jalan kemudahan baginya dalam melaksanakan niatnya. Untuk itu, hendaknya anda menanamkan dalam diri untuk melaksanakan amal-amal shalih, meski baru sekadar niat di hati sampai suatu saat Allah memberikan kesempatan anda untuk melakukan amal salih. Sungguh, tidak ada orang yang lebih lemah daripada orang yang tidak mampu menyematkan niat di hatinya untuk melasanakan amal-amal sholih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar